Total Pageviews

Monday, August 31, 2015

MATA KULIAH FARMAKOLOGI EFEK SAMPING OBAT



MATA KULIAH FARMAKOLOGI
EFEK SAMPING OBAT



OLEH:


1.    Ni Kadek Yuni Indrasari                                 P07120014008          
2.    Ririn Dwijayanti                                                P07120014010
3.    Sagita Astari                                                      P07120014019
4.    Meka Praba Swari                                           P07120014032
5.    Okta Suryawan                                                P07120014033


TINGKAT 1.1
PROGRAM STUDI D-III JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN 2015


A.    Efek Samping Obat
Menurut definisi Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO 1970) efek samping suatu obat adalah segala sesuatu khasiat yang tidak diinginkan untuk tujuan terapi yang dimaksudkan pada dosis yang dianjurkan.
Pengertian efek samping adalah setiap efek yang tidak dikehendaki yang merugikan atau membahayakan pasien (adverse reactions) dari suatu pengobatan. Efek samping tidak mungkin dihindari/dihilangkan sama sekali, tetapi dapat ditekan atau dicegah seminimal mungkin dengan menghindari faktor-faktor risiko yang sebagian besar sudah diketahui.

Berikut ini adalah contoh dari efek samping obat yang biasanya terjadi:
1.      Aborsi atau keguguran, akibat Misoprostol, obat yang digunakan untuk pencegahan (gastric ulcer) borok lambung yang disebabkan oleh obat anti inflamasi non steroid.
2.      Ketagihan, akibat obat-obatan penenang dan analgesik seperti diazepam serta morfin.
3.      Kerusakan janin, akibat Thalidomide dan Accutane.
4.      Pendarahan usus, akibat Aspirin.
5.      Penyakit kardiovaskular, akibat obat penghambat COX-2.
6.      Tuli dan gagal ginjal, akibat antibiotik Gentamisin.
7.      Kematian, akibat Propofol.
8.      Depresi dan luka pada hati, akibat Interferon.
9.      Diabetes, yang disebabkan oleh obat-obatan psikiatrik neuroleptik.
10.  Diare, akibat penggunaan Orlistat.
11.  Disfungsi ereksi, akibat antidepresan.
12.  Demam, akibat vaksinasi.
13.  Glaukoma, akibat tetes mata kortikosteroid.
14.  Rambut rontok dan anemia, karena kemoterapi melawan kanker atau leukemia.
15.  Hipertensi, akibat penggunaan Efedrin. Hal ini membuat FDA mencabut status ekstrak tanaman efedra (sumber efedrin) sebagai suplemen makanan.
16.  Kerusakan hati akibat Parasetamol.
17.  Mengantuk dan meningkatnya nafsu makan akibat penggunaan antihistamin.
18.  Bunuh diri akibat penggunaan Fluoxetine, suatu antidepresan.
19.  NSAID (Non-Steroidal anti-inflamatory) memicu perdarahan lambung
20.  Obat asma memicu sariawan
Steroid untuk asma yang diberikan dalam bentuk spray (semprutan) memicu sariawan di mulut jika obat ini tidak semuanya masuk ke paru-paru,namun berbalik ketika baru mencapai tenggorokan.
21.  Obat kolesterol memicu nyeri otot
22.  Obat hipertensi memicu disfungsi ereksi
23.  Obat jantung memicu sakit kepala ringan
24.  Antidepresan memicu orgasme
Jenis orgasme yang disebut orgasme spontan ini terjadi akibat efek samping beberapa obat antidepresan.

B.     Tanda dan Gejala Yang Timbul
1.      Kelelahan
2.      Anemia dapat menyebabkan kelelahan. Anemia meningkatkan risiko menjadi lebih sakit dengan infeksi HIV. Tes darah berkala dapat mengetahui adanya anemia, dan anemia dapat diobati.
3.      Masalah pencernaan: Banyak obat dapat menimbulkan rasa nyeri pada perut. Obat dapat menyebabkan mual, muntah, kembung, atau diare. Tanggapan yang lazim dipakai di rumah termasuk:
·         Daripada tiga kali makan secara besar, lebih baik makan sedikit tetapi sering.
·         Makan sup dan makanan lunak, jangan yang pedas-pedas.
·         Teh jahe atau minuman jahe lain dapat menyamankan perut. Begitu juga bau jeruk segar.
·         Sering berolahraga.
Jangan melupakan makan. Coba menghindari kehilangan berat badan berlebihan. Ada beberapa obat yang dapat mengurangi rasa mual. Namun hati-hati dengan interaksi antara obat antimual yang dibeli tanpa resep dengan ARV; bahas dengan dokter sebelum memakai obat apa pun.
·         Perut kembung dapat dikurangi dengan menghindari makanan seperti buncis, beberapa macam sayuran mentah, dan kulit sayuran.
·         Diare dapat berkisar antara gangguan kecil hingga berat. Periksa ke dokter jika diare berjalan terlalu lama atau menjadi berat. Banyak minum.
4.      Lipodistrofi termasuk kehilangan lemak pada lengan, kaki dan wajah; penambahan lemak pada perut atau di belakang leher; dan peningkatan lemak (kolesterol) dan gula (glukosa) dalam darah. Perubahan ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau serangan otak.
5.      Tingkat lemak atau gula yang tinggi dalam darah, termasuk kolesterol, trigliserida dan glukosa. Masalah ini dapat meningkatkan risiko penyakti jantung.
6.      Masalah kulit : Beberapa obat menyebabkan ruam. Sebagian besar bersifat sementara, tetapi dapat menimbulkan reaksi berat. Periksa ke dokter jika mengalami ruam. Masalah kulit lain termasuk kulit kering dan rambut rontok. Pelembab kulit dapat membantu masalah kulit.
7.      Neuropati adalah penyakit yang sangat nyeri disebabkan oleh kerusakan saraf. Penyakit ini biasanya mulai pada kaki dan tangan.
8.      Toksisitas mitokondria adalah kerusakan rangka dalam sel. Penyakit ini dapat menyebabkan neuropati atau kerusakan pada ginjal, dan dapat meningkatkan asam laktik dalam tubuh.
9.      Osteoporosis sering terjadi pada Odha. Mineral tulang dapat hilang dan tulang menjadi rapuh. Kehilangan aliran darah dapat menyebabkan masalah pinggul. Pastikan konsumsi cukup zat kalsium dalam makanan dan suplemen. Olahraga angkat beban atau berjalan kaki dapat membantu.

C.     Cara Mengatasi dan Mencegahnya
Efek samping obat bisa muncul dalam berbagai bentuk dan berbagai tingkatan. Ada yang ringan seperti mengantuk, batuk-batuk, mual, gatal-gatal, sampai yang berat seperti syok anafilaksis, gangguan dalam sistem darah, sampai kematian. Efek samping mengantuk misalnya, mungkin tidak perlu pengatasan, bahkan seringkali dimanfaatkan pasien untuk bisa istirahat. Efek samping meningkatkan nafsu makan malah kadang dimanfaatkan untuk memicu nafsu makan anak yang ngga doyan makan. Tapi efek samping yang menganggu seperti mual bahkan sampai muntah pada pasien yang menjalani kemoterapi misalnya, mau tak mau harus dicegah atau diatasi dengan obat anti mual, karena kemoterapinya itu sendiri juga tak mungkin dihentikan sebelum waktunya. Dan jika efek samping suatu obat bisa mengancam jiwa, tentu obatnya harus dihentikan dan dicarikan alternatifnya yang lebih kecil efek sampingnya. Untuk hal ini tentu harus dikonsultasikan dengan dokter penulis resepnya.
Untuk mengetahui apakah suatu gejala itu merupakan efek samping khas obat dapat dibaca pada leaflet/kemasan obat, atau dapat pula ditanyakan kepada apoteker saat membeli obat. Hampir semua obat memiliki informasi tentang efek samping yang mungkin ditimbulkannya. Yang agak susah adalah jika terjadi reaksi alergi. Hal ini sulit untuk diprediksikan sebelumnya. Tapi Anda boleh menggunakan patokan riwayat alergi keluarga, karena sifat alergi ini biasanya diwariskan. Jika ada riwayat keluarga (ayah, ibu, kakak, adik, nenek, kakek) alergi terhadap obat tertentu, sebaiknya berhati-hati terhadap penggunaan obat tersebut, karena barangkali Anda juga alergi obat tersebut.
Jika Anda menemui suatu gejala-gejala tertentu yang diduga akibat efek samping obat, sebaiknya Anda konsultasikan lagi dengan dokter. Jika itu adalah obat bebas, Anda bisa konsultasikan dengan Apoteker anda. Biasanya jika gejala efek samping tersebut tidak membahayakan dan dapat ditoleransi pasien, tidak perlu ada pengatasan apa-apa. Atau jika ada, sebaiknya tanpa menggunakan obat. Keluhan sembelit, misalnya, diatasi dengan memperbanyak makanan berserat dan minum air untuk mempermudah BAB. Jika terasa mulut kering, mungkin bisa dibantu dengan mengulum permen. Sedangkan jika keluhan efek samping cukup berat dan tidak dapat ditoleransi pasien, bisa diatasi dengan pemberian obat lain untuk mengatasi efek samping, penurunan dosis obat, atau penggantian obat, yang tentunya harus sepengetahuan dokter.
Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk menyiapkan diri menghadapi efek samping.
  1. Tanyakan kepada dokter/apoteker efek samping yang dapat timbul. Tanyakan kapan sebaiknya lapor ke dokter bila efek samping bertahan terlalu lama, atau menjadi berat.
  2. Tanyakan bagaimana cara menghindari efek samping yang mungkin muncul atau saran-saran khusus saat minum obat tertentu.
  3. Kadang kala, dokter langsung menyediakan resep untuk obat yang dapat membantu jika efek samping menjadi berat.
Sebenarnya masih banyak efek samping yang perlu dibahas tetapi efek samping ini adalah yang paling banyak terjadi pada pasien yang meminumnya, tidak perlu takut dengan efek samping obat karena obat sudah melalui uji pra klinik dan klinik untuk menjamin keamanannya secara menyeluruh dan produsen obat memiliki prinsip jika manfaatnya lebih besar daripada efek sampingnya maka obat tersebut layak diminum oleh pasien.

D.    Bahaya Penggunaan atau Pemberian Obat Pada Pasien

Perawat harus terampil dan tepat saat memberikan obat, tidak sekedar memberikan pil untuk diminum (oral) atau injeksi obat melalui pembuluh darah (parenteral), namun  juga mengobservasi respon klien terhadap pemberian obat tersebut. Perawat adalah mata rantai dalam proses pemberian obat kepada pasien. Perawat yang bertanggung jawab bahwa obat itu diberikan dan memastikan bahwa obat itu benar diminum.
                        Penggunaan / pemberian obat pada pasien juga berbahaya jika perawat salah dalam melakukan tindakan pemberian obat baik. Bahaya yang terjadi jika terjadi kesalahan saat pemberian obat maka:
1.                  Pasien akan mengalami perubahan terapi pengobatan
2.                  Berisiko mengalami infeksi
3.                  Terjadi efek samping yang berbeda
4.                  Obat yg diberikan bisa menimbulkan alergan pada pasien
5.                  Pemakaian obat yang berlebihan menyebabkan pasien resisten
6.                  Pemberian obat yang dilakukan secara terus-menerus menyebabkan ketergantungan

















DAFTAR PUSTAKA

Ikawati Zullies.2008.Waspadai Efek Samping Obat. https://zulliesikawati.wordpress.com/tag/efek-samping-obat/. Diakses pada 7 April 2015 pukul 15.13

Indriono, Arik. 2013. Pemberian Obat. http://anikindriono.blogspot.com/2013/01/pemberian-obat.html.Diakses Selasa, 7 April 2015, pk 21.00 WITA
Kimin, Azril.ISO INDONESIA Edisi 48.2013. http://apotekputer.com/ma/index.php?option=com_content&task=view&id=59&Itemid=9. Diakses pada Senin, 6 April 2015, pk 20.10 WITA
Pradana, Cepi.2013. Peran Perawat Dalam Pemberian Obat. http://cepipradana.blogspot.com/2013/08/peran-perawat-dalam-pemberian-obat.html.Diakses Selasa, 7 April 2015, pk 19.00 WITA

Wibowo Aji,S.Farm.2012.Efek Samping Obat dan Cara Penanganannya. http://farmatika.blogspot.com/2012/07/efek-samping-obat-dan-cara.html. diakses pada 7 April 2015 pukul 15.10




 

No comments:

Post a Comment

Just Comment, make you happy!!!