Auskultasi dada anterior
Auskultasi
dada anterior dilakukan pada fosa supra-klavikular, aksila, dan sela iga
anterior, seperti yang
dilukiskan dalam gambar 10-21. Bunyi pernapasan pada satu sisi dibandingkan dengan bunyi pernapasan pada posisi yang sama disisi lain.
Perhatikan gambar di bawah ini.
1.
Auskultasi
dada bagian depan dan mulai akpek sampai ke bagian paru bawah.
2.
Klien
di instruksikan untuk melakukan napas dalam secara perlahan melalui hidung, dan
mengeluarkannya melalui mulut.
3.
Dengarkan
bunyi napas pada saat inspirasi dan ekspirasi.
4.
Vokal
dan resonan dikaji (jika ada kelainan pada taktil fremitus).
Di samping bunyi pernapasan normal, bunyi paru-paru lain
mungkin timbul pada keadaan klinis abnormal. Bunyi abnormal yang terdengar
selama auskultasi disebut bunyi tambahan. Bunyi tambahan ini mencakup:
1.
Ronki
2.
Wheezing
3.
Gesekan pleura (pleural rub)
Tabel 1.Waktu Timbulnya Ronki Inspirasi yang Lazim Ditemukan
Penyakit
|
Ronki awal
|
Ronki lanjut
|
Gagal jantung kongestif
|
Sangat lazim
|
Lazim
|
Penyakit paru obstruktif
|
Ada
|
Tidak ada
|
Fibrosis interstisial
|
Tidak ada
|
Ada
|
Pneumonia
|
Tidak ada
|
Ada
|
1.
Ronki adalah bunyi singkat,
tidak kontinu, tidak musical, banyak terdengar selama inspirasi. Bunyi ini disebut
pula rales. Ronki timbul bila terdapat cairan dibagian dalam bronkus dan terdapat kolaps saluran napas
distal dan alveolus. Bunyi ronki adalah seperti bunyi
yang dibuat dengan menggosokkan rambut di dekat telinga, atau bunyi yang dibuat bila Velcro dibuka. Bunyi ini dapat dilukiskan sebagai awal atau lanjut, tergantung pada waktu timbulnya selama inspirasi. Waktu timbulnya ronki inspirasi yang lazim ditemukan di ringkasan dalam tabel 1. Ronki paling sering disebabkan oleh
edema paru-paru, gagal jantung kongestif, fibrosis paru.
2.
Wheezing adalah bunyi musical kontinu yang terdengar
paling banyak selama ekspirasi. Wheezing juga dikenal sebagai Ronkus.
Wheezing ditimbulkan oleh aliran udara melalui bronkus
yang menyempit. Jadi penyempitan ini dapat disebabkan oleh pembengkakan, sekresi, spasme, tumor
atau benda asing.
Wheezing biasanya berkaitan dengan bronkospasme pada asma.
3.
Gesekan pleura adalah bunyi berciut
yang timbul karena gerakan pleura, yang dihalangi oleh tahanan friksi.
Tabel 2.Bunyi tambahan
Istilah yang dianjurkan
|
Istilah lama
|
Mekanisme
|
Etiologi
|
Ronki
|
Rale
Krepitasi
|
Sekresi saluran napas yang berlebihan
|
Bronchitis, infeksi pernapasan, edema paru, atelectasis, fibrosis,
gagal jantung kongestif
|
Wheezing
|
Sibilant rale
Sibilant rhonchus
Musical rale
Sonorous rale
Wheezing nada rendah
|
Aliran udara yang cepat melalui saluran napas yang tersumbat
|
Asma, edema paru, bronchitis, gagal jantung kongestif
|
Gesekan pleura
|
|
Radang pleura
|
Pneumonia, infark paru
|
Evaluasi
Bagian lateral thorax dan paru.
1.
Klien
di instruksikan untuk mengabdusikan tangan (tangan ke atas) dan bagian lateral
thorax kanan diperkusi dan diauskultasi.
2.
Bagian
lateral thorax kiri diperkusi dan diauskultasi.
No comments:
Post a Comment
Just Comment, make you happy!!!