Total Pageviews

Friday, October 3, 2014

Auskultasi dada anterior
Auskultasi dada anterior dilakukan pada fosa supra-klavikular, aksila, dan sela iga anterior, seperti yang dilukiskan dalam gambar 10-21. Bunyi pernapasan pada satu sisi dibandingkan dengan bunyi pernapasan pada posisi yang sama disisi lain.

Perhatikan gambar di bawah ini.


1.      Auskultasi dada bagian depan dan mulai akpek sampai ke bagian paru bawah.
2.      Klien di instruksikan untuk melakukan napas dalam secara perlahan melalui hidung, dan mengeluarkannya melalui mulut.
3.      Dengarkan bunyi napas pada saat inspirasi dan ekspirasi.
4.      Vokal dan resonan dikaji (jika ada kelainan pada taktil fremitus).

Di samping bunyi pernapasan normal, bunyi paru-paru lain mungkin timbul pada keadaan klinis abnormal. Bunyi abnormal yang terdengar selama auskultasi disebut bunyi tambahan. Bunyi tambahan ini mencakup:
1.      Ronki
2.      Wheezing
3.      Gesekan pleura (pleural rub)
Tabel 1.Waktu Timbulnya Ronki Inspirasi yang Lazim Ditemukan
Penyakit
Ronki awal
Ronki lanjut
Gagal jantung kongestif
Sangat lazim
Lazim
Penyakit paru obstruktif
Ada
Tidak ada
Fibrosis interstisial
Tidak ada
Ada
Pneumonia
Tidak ada
Ada

1.      Ronki adalah bunyi singkat, tidak kontinu, tidak musical, banyak terdengar selama inspirasi. Bunyi ini disebut pula rales. Ronki timbul bila terdapat cairan dibagian dalam bronkus dan terdapat kolaps saluran napas distal dan alveolus. Bunyi ronki adalah seperti bunyi yang dibuat dengan menggosokkan rambut di dekat telinga, atau bunyi yang dibuat bila Velcro dibuka. Bunyi ini dapat dilukiskan sebagai awal atau lanjut, tergantung pada waktu timbulnya selama inspirasi. Waktu timbulnya ronki inspirasi yang lazim ditemukan di ringkasan dalam tabel 1. Ronki paling sering disebabkan oleh edema paru-paru, gagal jantung kongestif, fibrosis paru.
2.      Wheezing adalah bunyi musical kontinu yang terdengar paling banyak selama ekspirasi. Wheezing juga dikenal sebagai Ronkus. Wheezing ditimbulkan oleh aliran udara melalui bronkus yang menyempit. Jadi penyempitan ini dapat disebabkan oleh pembengkakan, sekresi, spasme, tumor atau benda asing. Wheezing biasanya berkaitan dengan bronkospasme pada asma.
3.      Gesekan pleura adalah bunyi berciut yang timbul karena gerakan pleura, yang dihalangi oleh tahanan friksi.






Tabel 2.Bunyi tambahan
Istilah yang dianjurkan
Istilah lama
Mekanisme
Etiologi
Ronki
Rale
Krepitasi
Sekresi saluran napas yang berlebihan
Bronchitis, infeksi pernapasan, edema paru, atelectasis, fibrosis, gagal jantung kongestif
Wheezing
Sibilant rale
Sibilant rhonchus
Musical rale
Sonorous rale
Wheezing nada rendah
Aliran udara yang cepat melalui saluran napas yang tersumbat
Asma, edema paru, bronchitis, gagal jantung kongestif
Gesekan pleura

Radang pleura
Pneumonia, infark paru

Evaluasi
Bagian lateral thorax dan paru.
1.      Klien di instruksikan untuk mengabdusikan tangan (tangan ke atas) dan bagian lateral thorax kanan diperkusi dan diauskultasi.
2.      Bagian lateral thorax kiri diperkusi dan diauskultasi.




No comments:

Post a Comment

Just Comment, make you happy!!!